Jumat, 12 Juni 2020

Konfigurasi Perusahaan XYZ memiliki 3 Cabang

Konfigurasi Perusahaan XYZ


Nim       : 13180039
Nama    : Richardo Hartono
Kelas    : 13.4B.25


Perusahaan XYZ memiliki 3 kantor Cabang. Pada kantor cabang 1 memiliki 14 komputer yang terhubung menggunakan kabel serta terdapat 5 Laptop yang terhubung menggunakan media Wireless. Sedangkan pada kantor cabang 2, memiliki 20 komputer yang terhubung menggunakan kabel. Dan kantor cabang 3 memiliki 10 komputer. 

Anda sebagai seorang Network Administrator diminta untuk melakukan konfigurasi terhadap ketiga kantor cabang tersebut dengan ketentuan, sebagai berikut: 

1. Melakukan konfiguarsi IP Address dengan menggunakan Subnetting pada perangkat Komputer dan Laptop yang terhubung. Tidak dianjurkan menggunakan /24, 

2. Berikan IP Address dengan menggunakan subnetting /30 terhadap interface yang terhubung secara langsung dari router ke router, 

3. Terapkan konfigurasi Routing Dynamic,

4. Serta pastikan seluruh Client di Kantor Cabang 1, kantor cabang 2 dan kantor cabang 3 dapat saling terkoneksi dengan baik 


5. Setelah jaringan berjalan sesuai dengan fungsinya, upload dokumentasi pembuatan jaringan kedalam blog


Gambar 1,0

Item yang digunakan : 44 PC, 5 Laptop, 3 Router( 2620XM ), 3 Switch-PT, 1 AccessPoint-PT,  Copper Straight-Through, dan Serial DTE


Gambar 1.1

Cabang 1 = 14 komputer dan 5 Laptop
Cabang 2 = 20 Komputer
Cabang 3 = 10 Komputer 

Lalu sambungan semua PC ke masing masing Switch dengan menggunakan Copper Straight-Through, lalu sambungkan Switch ke Router menggunakan Copper Straight-Through, lalu lanjut menyambungkan antar Router ke Router lainnya menggunakan Serial DTE sebelum di sambung dengan Serial DTE Router harus di tambah WIC-2T terlebih dahulu jika sudah sambungkan. 

Di Cabang 1 di beri Hostname R1 = Jakarta, Cabang 2 R2 Lampung, dan Cabang 3 R3 Bali
Lalu lanjut dengan mengkonfigurasi semua router dengan secara beurut di mulai dari Cabang 1 yang diberi hostname Jakarta lalu lanjut ke cabang cabang lainnya Lampung dan Bali.

Berikut konfigurasi :

Router 1
Router> en
Router# configure terminal
Router(config)# hostname R1
R1(config)# int fa0/0
R1(config-if)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.224
R1(config-if)# no shutdown
R1(config-if)# exit
R1(config)# ip dhcp pool R1
R1(dhcp-config)# default-router 192.168.1.254
R1(dhcp-config)# network 192.168.1.224 255.255.255.224
R1(dhcp-config)# exit
R1(config)# ip dhcp excluded-address 192.168.1.254
R1(config)# int se1/2
R1(config-if)# ip address 30.30.30.1 255.255.255.252
R1(config-if)# no shutdown
R1(config-if)# exit
R1(config)# int se1/0
R1(config-if)# ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
R1(config-if)# no shutdown
R1(config-if)# exit
R1(config)# router rip
R1(config-router)# net 30.30.30.0
R1(config-router)# net 192.168.1.224
R1(config-router)# net 10.10.10.0
R1(config-router)# no auto-summary
R1(config-router)# exit
R1(config)#

Router 2
Router> en
Router# configure terminal
Router(config)# hostname R2
R2(config)# int fa0/0
R2(config-if)# ip address 192.168.2.2 255.255.255.224
R2(config-if)# no shutdown
R2(config-if)# exit
R2(config)# ip dhcp pool R2
R2(dhcp-config)# default-router 192.168.2.2
R2(dhcp-config)# network 192.168.2.1 255.255.255.224
R2(dhcp-config)# exit
R2(config)# ip dhcp excluded-address 192.168.2.2
R2(config)# int se1/1
R2(config-if)# ip address 20.20.20.2 255.255.255.252
R2(config-if)# no shutdown
R2(config-if)# exit
R2(config)# int se1/0
R2(config-if)# ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
R2(config-if)# no shutdown
R2(config-if)# exit
R2(config)# router rip
R2(config-router)# net 20.20.20.0
R2(config-router)# net 192.168.2.1
R2(config-router)# net 10.10.10.0
R2(config-router)# no auto-summary
R2(config-router)# exit
R2(config)#

Router 3
Router> en
Router# configure terminal
Router(config)# hostname R3
R3(config)# int fa0/0
R3(config-if)# ip address 192.168.3.2 255.255.255.240
R3(config-if)# no shutdown
R3(config-if)# exit
R3(config)# ip dhcp pool R3
R3(dhcp-config)# default-router 192.168.3.2
R3(dhcp-config)# network 192.168.3.1 255.255.255.240
R3(dhcp-config)# exit
R3(config)# ip dhcp excluded-address 192.168.3.1
R3(config)# int se1/1
R3(config-if)# ip address 20.20.20.1 255.255.255.252
R3(config-if)# no shutdown
R3(config-if)# exit
R3(config)# int se1/2
R3(config-if)# ip address 30.30.30.2 255.255.255.252
R3(config-if)# no shutdown
R3(config-if)# exit
R3(config)# router rip
R3(config-router)# net 20.20.20.0
R3(config-router)# net 192.168.3.1
R3(config-router)# net 30.30.30.0
R3(config-router)# no auto-summary
R3(config-router)# exit
R3(config)#


Jumat, 01 Mei 2020

ETHERCHANNEL

ETHERCHANNEL



Nim : 13180039
Nama : Richardo Hartono
Kelas : 13.4B.25


1. Pengertian 
Etherchannel adalah suatu teknologi trunking yang digunakan oleh switch Cisco catalyst dimana sejumlah fisikal port pada device digabung menjadi satu jalur logika dalam satu buah port group.

2. Konsep EtherChannel
Etherchannel adalah teknik untuk menggabungkan beberapa link fisikal menjadi satu buah link logikal. Tujuan dari etherchannel adalah untuk menambah kapasitas link yang biasanya menggunakan 1 buah kablel Fastethernet dengan kecepatan 100MBPS dengan menggunakan dua buah kabel dapat menambah kecapatan link menjadi 200MBPS. Etherchannel dapat digunakan anatar switch, router dan server.
EtherChannel juga menyediakan bandwidth yang lebih banyak. Trunk-trunk pada EtherChannel berada pada status forwarding semua atau blocking semua, karena STP memperlakukan semua trunk pada EtherChannel sebagai 1 trunk. Saat EtherChannel berada pada status forwarding, maka switch akan melakukan load-balance (membagi rata) traffik pada semua trunk, sehingga bandwidth yang tersedia jadi lebih banyak.
Etherchannel dapat dikonfigurasikan dengan dua hingga delapan active Fast Ethernet, Gigabit Ethernet atau 10 Gigabit Ethernet port. Jadi jika menggunakan 8 jalur/port bisa menghasilkan kecepatan 800 Mbit/s, 8 Gbit/s atau 80 Gbit/s.

3. Link Aggregation Control Protocol (LACP).
Link Aggregation Control Protocol merupakan bagian dari spesifikasi IEEE 802.3ad yang mengijinkan pengguna untuk menggabungkan beberapa port fisikal bersama menjadi sebuah channel logical tunggal.

4. Port Aggregation Protocol (PAgP)
PAgP membantu pada pembuatan otomatis dari link Etherchannel. Paket PAgP dikirim di antara port yang bisa Etherchannel dalam tujuan untuk negosiasi formasi dari channel.

5. Konfigurasi Link Aggregation Control Protocol (LACP)
- Switch 0 (sw1)
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#int range fa0/1-fa0/3
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode active
Switch(config-if-range)#channel-protocol lacp
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#int port-channel 1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#int range fa0/1-fa0/3
Switch(config-if-range)#no shutdown
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#exit
Switch#show etherchannel summary


- Switch 1 (sw2)
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#int range fa0/1-fa0/3
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode active
Switch(config-if-range)#channel-protocol lacp
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#int port-channel 1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#exit

6. Konfigurasi Port Aggregation Protocol (PAgP)
- Switch 0 (sw1)
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#int range fa0/1-fa0/3
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode desirable
Switch(config-if-range)#channel-protocol pagp
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#int port-channel 1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#int range fa0/1-fa0/3
Switch(config-if-range)#no shutdown
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#exit
Switch#show etherchannel summary

- Switch 1 (sw2)
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#int range fa0/1-fa0/3
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode desirable
Switch(config-if-range)#channel-protocol pagp
Switch(config)#int port-channel 1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#




Jumat, 24 April 2020

Tutorial & Configuring Rapid PVST+

Tutorial & Configuring Rapid PVST+

Nim : 13180039
Nama : Richardo Hartono
Kelas : 13.4B.25

Apa itu Rapid PVST+ ?
Rapid per VLAN Spanning Tree (Rapid PVST+) adalah sebuah implementasi yang ter update dari STP yang memungkinkan anda untuk membentuk satu topologi Spanning Tree untuk masing - masing VLAN. Rapid PVST+ adalah sebuah mode default Spanning Tree pada switch.


Addressing Table.
Device
Interface
IP Address
Subnet Mask
Default Gateway
S1
VLAN 99
172.17.99.11
255.255.255.0
N/A
S2
VLAN 99
172.17.99.12
255.255.255.0
N/A
S3
VLAN 99
172.17.99.13
255.255.255.0
N/A
PC1
NIC
172.17.10.21
255.255.255.0
172.17.10.254
PC2
NIC
172.17.20.22
255.255.255.0
172.17.20.254
PC3
NIC
172.17.30.23
255.255.255.0
172.17.30.254

Switch Port Assignment Specifications.
Ports
Assignments
Network
S2 F0/6
VLAN 30
172.17.30.0/24
S2 F0/18
VLAN 20
172.17.20.0/24
S2 F0/11
VLAN 10
172.17.10.0/24

Pertama:
Masukan ip address dan default gateway pada masing masing pc:

1. Pc1











2. Pc2











3. Pc3












Switch 1 :











S1>enable
S1#configure terminal
S1(config)#vlan 10
S1(config-vlan)#vlan 20
S1(config-vlan)#vlan 30
S1(config-vlan)#vlan 40
S1(config-vlan)#vlan 50
S1(config-vlan)#vlan 60
S1(config-vlan)#vlan 70
S1(config-vlan)#vlan 80
S1(config-vlan)#vlan 99
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#int range f0/1-4
S1(config-if-range)#switchport mode trunk
S1(config-if-range)#switch trunk native vlan 99
S1(config-if-range)#exit
S1(config)#interface vlan 99
S1(config-if)#ip address 172.17.99.11 255.255.255.0
S1(config-if)#exit
S1(config)#spanning-tree mode rapid-pvst
S1(config)#spanning-tree vlan 1,10,30,50,70 root primary


Switch 2 :



















































S2>enable
S2#configure terminal
S2(config)#vlan 10
S2(config-vlan)#vlan 20
S2(config-vlan)#vlan 30
S2(config-vlan)#vlan 40
S2(config-vlan)#vlan 50
S2(config-vlan)#vlan 60
S2(config-vlan)#vlan 70
S2(config-vlan)#vlan 80
S2(config-vlan)#vlan 99
S2(config-vlan)#exit
S2(config)#interface f0/6
S2(config-if)#switchport access vlan 30
S2(config-if)#interface f0/11
S2(config-if)#switchport access vlan 10
S2(config-if)#interface f0/18
S2(config-if)#switchport access vlan 20
S2(config-if)#exit
S2(config)#interface range f0/1-4
S2(config-if-range)#switchport mode trunk
S2(config-if-range)#exit
S2(config)#interface vlan99
S2(config-if)#ip address 172.17.99.12 255.255.255.0
S2(config-if)#exit
S2(config)#spanning-tree mode rapid-pvst
S2(config)#spanning-tree vlan 1,10,20,30,40,50,60,70,80,99 root secondary
S2(config)#interface range f0/6, f0/11, f0/18
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#spanning-tree portfast
S2(config-if-range)#spanning-tree bpduguard enable
S2(config-if-range)#no shutdown


Switch 3 :









































S3>enable
S3#configure terminal
S3(config)#vlan 10
S3(config-vlan)#vlan 20
S3(config-vlan)#vlan 30
S3(config-vlan)#vlan 40
S3(config-vlan)#vlan 50
S3(config-vlan)#vlan 60
S3(config-vlan)#vlan 70
S3(config-vlan)#vlan 80
S3(config-vlan)#vlan 99
S3(config-vlan)#exit
S3(config)#interface range f0/1-4
S3(config-if-range)#switchport mode trunk
S3(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S3(config-if-range)#exit
S3(config)#interface vlan99
S3(config-if)#ip address 172.17.99.13 255.255.255.0
S3(config-if)#exit
S3(config)#spanning-tree mode rapid-pvst
S3(config)#spanning-tree vlan 20,40,60,80,99 root primary


Jumat, 17 April 2020

Konsep STP & Konfigurasi PVST+

Konsep STP & Konfigurasi PVST+


Nim : 13180039
Nama : Richardo Hartono
Kelas : 13.4B.25


Konsep Spanning Tree Protocol:
Spanning Tree Protocol (STP) merupakan protocol yang berfungsi mencegah loop pada switch ketika switch menggunakan lebih dari 1 link dengan maksud redundancy. STP secara defaultnya diset aktif pada Cisco Catalyst. STP merupakan open standard (IEEE 802.1D).
1.  Broadcast Storm
2.  Multiple Frame Copies
3.  Database Instability


Jenis Jenis STP:
Open Standard: STP (802.1D), Rapid STP (802.1W), Multiple Spanning Tree MST (802.1S)
Cisco Proprietary: PVST (Per Vlan Spanning Tree), PVST+, Rapid PVST.


Kelebihan STP:
- Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
- Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
- Mencegah looping.
- Spanning Tree Protocol menyediakan line / jalur cadangan dan mencegah loop yang tidak diinginkan pada suatu jaringan yang punya beberapa jalur menuju satu tujuan dar host.

Kekurangan:
     Penyeerangan dapat dilakukan oleh masyarakat luas. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa traffic black holes, redirection traffic of traffic langsung ke komputer hacker.


Tugas Utama STP:

1. Menghentikan terjadinya loop-loop network pada network layer 2 (bridge atau switch). STP secara terus menerus memonitor network untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada loop yang terjadi dengan cara mematikan semua link yang redundant. STP menggunakan algoritma yang disebut spanning-tree algorithm (STA) untuk menciptakan sebuah topologi database, kemudian mencari dan menghancurkan link-link redundant. Dengan menjalankan STP, frame frame hanya akan diteruskan pada link-link utama yang dipilih oleh STP.

2. Problem utama yang bisa dihindari dengan adanya STP adalah Broadcast storms. Broadcast storm menyebabkan frame broadcasts (atau multicast atau unicast yang destination addressnya belum diketahui oleh switch) terus berputar-putar (looping) dalam network tanpa henti.

Spanning Tree Protocol (STP) mencegah terjadinya looping dengan menempatkan setiap port switch pada salah satu status : Forwarding atau Blocking. Interface dengan status forwarding bertingkah dengan status blocking tidak memproses frame apapun kecuali pesan – pesan STP. Semua port yang berada dalam status forwarding disebut berada pada jalur spanning tree (topology STP), sekumpulan port – port forwarding membentuk jalur tunggal dimana frame distransfer antar – segment. 

3. Menyediakan system jalur backup & juga mencegah loop yang tidak di inginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan dari satu host.


Konsep PVST+:

STP (Spanning Tree Protocol) adalah Layer 2 link manajemen protokol yang menyediakan redundansi patch untuk mencegah loop dalam jaringan. Agar jaringan Ethernet Layer 2 berfungsi dengan baik, hanya ada satu jalur yang aktif antara dua stasiun. Beberapa jalur/patch aktif antara stasiun menyebabkan loop dalam jaringan. Kondisi ini menyebabkan jaringan akan  tidak stabil.


Konfigurasi PVST+:

Switch 1
S1>ena
S1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
S1(config)#hos
S1(config)#hostname S1
S1(config)#int f0/6
S1(config-if)#switchport mode access
S1(config-if)#no shutdown
S1(config-if)#vlan 10
S1(config-vlan)#vlan 20
S1(config-vlan)#vlan 30
S1(config-vlan)#vlan 40
S1(config-vlan)#vlan 50   
S1(config-vlan)#vlan 60
S1(config-vlan)#vlan 70
S1(config-vlan)#vlan 80
S1(config-vlan)#vlan 99
S1(config-vlan)#ex
S1(config)#int f0/6
S1(config-if)#switchport access vlan 30
S1(config-if)#end
S1#Show vlan brief
S1#conf t
S1(config)#int range f0/1-4
S1(config-if-range)#switchport mode trunk
S1(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S1(config-if-range)#ex 
S1(config)#int vlan 99
S1(config-if)#ip address 172.31.99.1 255.255.255.0
S1(config-if)#end

Konfigurasi Spanning-tree PVST 
S1#conf t
S1(config)#spanning-tree mode pvst 
Load Balancing
S1(config)#spanning-tree vlan 1,10,30,50,70 root primary 
S1(config)#end
S1#show spanning-tree

Konfigurasi Portfast
S1(config)#int f0/6
S1(config-if)#spanning-tree portfast
S1(config-if)#ex

Konfigurasi BDPU Guard
S1(config)#int f0/6
S1(config-if)#spanning-tree bpduguard enable
S1(config-if)#end
S1#show running config

Switch 2
S2>ena
S2#conf t
S2(config)#hostname S2
S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#switchport mode access 
S2(config-if)#no shutdown 
S2(config-if)#vlan 10
S2(config-vlan)#vlan 20
S2(config-vlan)#vlan 30
S2(config-vlan)#vlan 40
S2(config-vlan)#vlan 50
S2(config-vlan)#vlan 60
S2(config-vlan)#vlan 70
S2(config-vlan)#vlan 80
S2(config-vlan)#vlan 99
S2(config-vlan)#ex
S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#switchport access vlan 20
S2(config-if)#end
S2#conf t
S2(config)#int range f0/1-4
S2(config-if-range)#switchport mode trunk
S2(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S2(config-if-range)#ex
S2(config)#int vlan 99
S2(config-if)#ip add 172.31.99.2 255.255.255.0
S2(config-if)#end

Konfigurasi spanning-tree PVST+
S2#conf t
S2(config)#spanning-tree mode pvst 
Konfigurasi Load Balancing
S2(config)#spanning-tree vlan 1,10,20,30,40,50,60,70,80,99 root secondary

Portfast
S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#spanning-tree portfast

BDPU Guard
S2(config)#int f0/18
S2(config-if)#spanning-tree bpduguard enable

Switch 3
S3>ena
S3#conf t
S3(config)#hostname S3
S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#switchport mode access
S3(config-if)#ex
S3(config)#vlan 10
S3(config-vlan)#vlan 20
S3(config-vlan)#vlan 30
S3(config-vlan)#vlan 40
S3(config-vlan)#vlan 50
S3(config-vlan)#vlan 60
S3(config-vlan)#vlan 70
S3(config-vlan)#vlan 80
S3(config-vlan)#vlan 99
S3(config-vlan)#ex
S3(config)#sw
S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#switchport mode access
S3(config-if)#no shutdown  
S3(config-if)#ex
S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#switchport access vlan 10
S3(config-if)#end
S3#conf t
S3(config)#int range f0/1-4
S3(config-if-range)#switchport mode trunk 
S3(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S3(config)#ex
S3(config-if)#ip add 172.31.99.3 255.255.255.0
S3(config-if)#end
S3#conf t
S3(config)#spanning-tree mode pvst
S3(config)#spanning-tree vlan 20,40,60,80,99 root primary
S3(config)#ex
S3#conf t
S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#spanning-tree portfast
S3(config-if)#ex
S3(config)#int f0/11
S3(config-if)#spanning-tree bpduguard enable
S3(config-if)#sh

S3(config-if)#ex



Jumat, 10 April 2020

Konsep Konsep Dasar Vlan dan Trunking

Nim: 13180039
Nama: Richardo Hartono
Kelas: 13.4B.25
Mata Kuliah: Administrasi Jaringan


  • Konsep Dasar Virtual LAN:

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

Keuntungan Virtual LAN:
Security: keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logika.

Cost reduction: penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.

Higher performance: pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.

Broadcast storm mitigation: pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.

Improved IT staff efficiency: VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.

Simpler project or application management: VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.


  • Jenis – Jenis Virtual LAN:

Berdasarkan perbedaan pemberian membership VLAN terbagi menjadi lima, yaitu :
Port based: Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).

MAC based: Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap computer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada.

Protocol based: Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.

IP Subnet Address based: Selaij bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.

Authentication based: Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.


  • Konfigurasi Dasar VLAN:

Network Yang digunakan: 192.168.1.0/24
Bahan yang di pakai yaitu: 4 PC-PT, 1 Switch yg type 2960-24TT, Kabel Straight
PC0 dan PC2 menggunakan interface 1 dan 2  
PC1 dan PC3 menggunkan interface 11 dan 12

Masukan Ip address ke Semua Pc dengan secara berurut contoh: 192.168.1.1 di pc 1 lalu lanjut ke pc 2 dan seterusnya.

Jika sudah memasukan ip address bisa  di cek apakah sudah terhubung atau belum dengan cara PING dengan ip PC yang lain yg caranya buka Command Prompt lalu masukan ip pc yg ingin di PING.

Untuk mode access dengan cara buka Command Line atau CLI lalu masukan codingan, membuat Vlan 10 lalu pilih interface berapa yg mau di masukan ke Vlan 10 dan ada cara untuk memasukan interface dengan cara berikut ( int range fa0/2-10 ).
Switch> en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#vlan 10
Switch(config-vlan)#int range fa0/2-10
Switch(config-if-range)#switchport mode access
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10
Switch(config-if-range)#exit

Berbeda Vlan tidak akan bisa terhubung berbeda dengan yang satu Vlan .
Lalu buat Vlan 20.
Switch>en
Switch#conf
Configuring from terminal, memory, or network [terminal]? 
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#int range fa0/11-20
Switch(config-if-range)#switchport mode access 
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 20
Switch(config-if-range)#exit

Untuk melihat Vlan.
Switch>sh vlan

VLAN Name Status Ports
---- -------------------------------- --------- -------------------------------
1 default active Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
Gig0/1, Gig0/2
10 VLAN0010 active Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4
Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
Fa0/9, Fa0/10
20 VLAN0020 active Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13, Fa0/14
Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18
Fa0/19, Fa0/20
1002 fddi-default active 
1003 token-ring-default active 
1004 fddinet-default active 
1005 trnet-default active 

VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgeNo Stp BrdgMode Trans1 Trans2
---- ----- ---------- ----- ------ ------ -------- ---- -------- ------ ------
1 enet 100001 1500 - - - - - 0 0
10 enet 100010 1500 - - - - - 0 0
20 enet 100020 1500 - - - - - 0 0
1002 fddi 101002 1500 - - - - - 0 0 
1003 tr 101003 1500 - - - - - 0 0 
1004 fdnet 101004 1500 - - - ieee - 0 0 
1005 trnet 101005 1500 - - - ibm - 0 0 

Remote SPAN VLANs
------------------------------------------------------------------------------

Primary Secondary Type Ports
------- --------- ----------------- ------------------------------------------
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#end
Switch#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Switch#exit
Switch>

  • Konsep Dasar dari Trunking:
jaringan komputer dilakukan pada komponen switch, karena swtich dapat membaca dan menetapkan alamat mana saja yang diizinkan untuk mengakses komputer lain dalam jaringan lain.

  • Konfigurasi VLAN Trunking Protocol:
Untuk Vlan Trunking tambahkan saja Switch dan 1 Pc baru.\
Ip address PC baru gunakan 192.168.1.10
Sambungkan switch ke switch yang sebelumnya menggunakan interface 24

Tidak akan bisa terhubung karena berbeda Vlan, Karena masih menggunakan Vlan 1 maka sama seperti sebelumnya berbeda Vlan maka tidak bisa terhubung  jadi berikut cara agar bisa terhubung.
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#

Coba untuk mengirim pesan dari PC4 ke PC0 maka hasil failed kenapa karena berbeda switch, bagaimana cara menghubungkan antar Switch dengan menggunakan Trunking karena Switch baru disambungkan dengan menggunakan interface 24 jadi langsung masuk ke int fa0/24 dan Sekarang PC4 dan PC0 sudah terhubung.

Switch(config)#int fa0/24
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to up

Switch(config-if)#